Pondok pesantren Ishlahul Mubtadiin yang dibangun diatas tanah kurang lebih 2000m2 berlokasi di dusun Nanggela Kaler Desa Sumberjaya Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis berdiri sejak tahun 1986. Sebelum berdiri, di lingkungan ini sudah terdapat pengajian-pengajian yang diikuti oleh masyarakat setempat. Kemudian atas inisiatif para tokoh ulama dan tokoh masyarakat setempat didirikanlah pesantren ini, tepatnya pada tanggal 20 April 1986 yang dipimpin oleh KH.Endang Solehuddin. Pada mulanya pesantren ini dinamakan Pondok Pesantren HIDAYATUL MUBTADIIN yang merujuk pada Pondok Pesantren Al-Qur’an Hidayatul Mustafid pimpinan KH.Mohammad Syahidin Awipari Cibeureum Tasikmalaya yang merupakan tempat menimba ilmu KH.Endang Solehuddin beserta istri. Namun atas inisiatif seorang ulama yang juga merupakan guru KH. Endang Solehuddin yaitu KH. Anang Nurdin Sholih pimpinan pondok pesantren Al-Ishlah Kadumanis Cihaurbeuti, maka pada tahun 1987 diganti nama menjadi Pondok Pesantren ISHLAHUL MUBTADIIN. “ISHLAHUL” Merujuk pada kata “Al-Ishlah “(Pondok Pesantren Al-Ishlah) yang berarti Meluruskan. Sementara “MUBTADIIN” diberikan oleh pimpinan pondok pesantren Hidayatul Mustafid yang berarti “Orang yang baru belajar”. Jadi diharapkan pondok pesantren Ishlahul Mubtadiin dapat melahirkan generasi-generasi pemula dalam belajar, sehingga mampu memahami Islam secara Kaffah. Pondok Pesantren Ishlahul Mubtadiin merupakan lembaga pendidikan Islam yang berfokus pada pendidikan di bidang al-Quran baik itu tahsin, tahfidz, tilawah maupun tafsir, namun juga tidak menafikan bidang ilmu lainnya seperti tauhid, fiqih, akhlaq, tarikh, tasawuf, nahwu & shorof sesuai dengan perkembangan zaman.

Sepeninggal pendiri KH.Endang Solehuddin pada tanggal 02 Oktober 2019/03 Shofar 1441 H Kepemimpinan Pondok Pesantren Ishlahul Mubtadiin dilanjutkan oleh putranya yaitu Ustadz Icep Baban Abdul Wahab, S.Sy. Pesantren yang pada mulanya hanya terdiri dari rumah kiyai, kini telah memiliki sejumlah fasilitas pembelajaran yang cukup memadai. Pesantren Ishlahul Mubtadiin pun mulai mengembangkan sistem pendidikannya dengan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan formal dan non formal di bawah pesantren sebagai Big umbrella-nya. Dimulai dengan mendirikan Raudhotul Athfal (RA), Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA), Taman Kanak-kanak Al-Qur’an (TKA), Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).